26 May 2016
Mixed-use Kelas Para Dewa
Di tengah kemacetan dalam perjalanan menuju Jogjakarta, saya melihat hal ini di seberang jalan dan segera mengambil gambarnya.
Entah bagaimana bisa terjadi seperti ini. Suatu konsep mixed-use yang sangat radikal dan ekstrim hingga level para dewa, suatu percampuran fungsi infrastruktur perkotaan dengan komersil privat bahkan mungkin sekaligus dengan residensial.
Kalau sudah begini, apakah fungsi komersial yang strata di atas HGB milik infrastruktur? Atau malah infrastruktur yang - sebuah konsep revolusioner - strata di atas HGB milik komersial? Atau kedua-duanya cuma ngontrak di atas SHM milik residensial?
Wallahu a'lam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Nonsensical Matters
-
We can't expect high density development in our suburbs because sprawling is an inherent trait of Indonesian new town development. Indon...
-
Di Indonesia, khususnya di Jakarta dan wilayah sekitarnya, orang tergila-gila pada kepemilikan privat atas ruang, atau properti privat dal...
-
An account on how Jakarta face the January terror attack. Though it must be admitted there are some things to be worried about the future o...
-
I overheard the sky said to the sun, "look at the trees. They seem chaotic but they are very logical. Now look at them, the human anima...
-
This article will be a simple causality exploration of why (some) public spaces in Jakarta are (still) ugly, in this case the river. Common ...
-
Coba lihat gambar ini. Ini adalah sebuah gambar yang sangat layak untuk dihiasi dengan komentar berbunga. Bunga-bunga yang indah, yang se...
-
Pada bagian sebelumnya ( Moratorium New Town di Pulau Jawa ) kita telah membahas bahwa pada suatu titik, akan diperlukan Moratorium Pengemba...
-
The lines on his serene face silently tell, there were many things that the old man had endured in life. His soft smile tells that he foug...
-
BACKGROUND Java is the most populated island on earth. With land area around 139,000 square kilometer, Java island is house for more than 15...
-
In 2019, 43.49% of Indonesian households did not have access to adequate and affordable housing. The highest being in Bangka Belitung at 73...
No comments:
Post a Comment